Yang Dulu Bersembunyi di Ketiak Kekuasaan Dianjurkan Bayar Retribusi Negara


Jakarta, CNN Indonesia

Gubernur DKI Pramono Anung mengingatkan para Harus Retribusi Negara yang selama ini bersembunyi di balik ketiak kekuasaan untuk membayar Retribusi Negara.

Pramono mengaku Sebelumnya menginstruksikan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) DKI Lusiana Herawati untuk menagih para Harus Retribusi Negara yang selama ini tidak membayar Retribusi Negara.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Bahkan saya Sebelumnya secara khusus menyampaikan kepada Bu Lusi. Bu Lusi yang dulu remang-remang, yang dulu enggak Ingin bayar Retribusi Negara, yang dulu masih bersembunyi di ketiak-ketiak kekuasaan, Saat ini Bahkan Bahkan transparan, Dianjurkan bayar Retribusi Negara,” kata Pramono saat Penyerahan Piagam Penghargaan dan Gala Dinner Malam Apresiasi Harus Retribusi Negara 2025, di Balai Kota Jakarta, Selasa (17/6).

Ia mengatakan ada aturan di Jakarta tidak boleh memasang videotron dan baliho di satu daerah tertentu. Sekalipun, kata Ia, aturan itu banyak dilanggar sementara tidak ada uang Retribusi Negara yang diterima DKI.





“Contoh, Kebayoran baru itu enggak boleh ada videotron, nggak boleh ada baliho, nggak boleh ada. Tapi kalau bapak lewat, videotronnya ada, balihonya ada,” kata Pramono.

“Uangnya ke mana? Uangnya ke mana? Maka saya bilang sama Bu Lusi, Bu Lusi, sampaikan kepada semuanya, kita bukan orang yang Ingin lihat ke belakang, lihat spion terus, enggak. Saya Merupakan orang yang Setiap Waktu melihat ke depan,” imbuh Ia.

Pramono menyampaikan terima kasih kepada jajaran Bapenda DKI karena capaian Retribusi Negara Jakarta yang mencapai 46,7 persen.

Dalam acara itu, ia mengaku sempat ditanya Bimo Wijayanto soal capaian Retribusi Negara Jakarta itu.

“Terus terang dari tadi saya bisik-bisik dengan Pak Dirjen Retribusi Negara. ‘Kok bisa Jakarta memungut Retribusi Negara lebih tinggi dari nasional?’,” kata Pramono.

(yoa/fea)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

c.