Jakarta, CNN Indonesia —
Wakil Ketua Dewan Peningkatan Ekonomi (DEN) Mari Elka Pangestu Buka-Bukaan soal Dalang ekonomi Indonesia bisa tumbuh 5,12 persen pada kuartal II 2025, di atas prediksi konsensus ekonom.
Mari menyadari ada polemik tentang kenapa angka itu bisa lebih tinggi dibanding konsensus ekonom dan perkiraan Kementerian Keuangan. Nanti akan tetapi, ia menyebut ada Sebanyaknya pengungkit ekonomi.
“Ada peningkatan konsumsi, terutama pada sektor rekreasi. Sebagiannya, Anda bisa llihat dari angka-angka, karena ada lebih banyak hari libur, ada lebih banyak wisatawan domestik,” kata Mari Elka pada Indonesia Update di YouTube ANU Indonesia Project, Jumat (12/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditambah lagi, Mari menyebut peningkatan Penanaman Modal sebagai faktor Peningkatan Ekonomi. Menurutnya, 40 persen Peningkatan Ekonomi RI kuartal kemarin ditopang Penanaman Modal.
Ada Bahkan penjelasan mengenai dampak Kawasan Industri dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia terhadap perekonomian tanah air.
Meski demikian, Mari Elka mengakui penjelasan BPS mengenai hal ini belum cukup. Hal ini yang menurutnya menjadi pemicu polemik. Mari Elka berharap BPS memberi penjelasan lebih jelas ke publik di masa mendatang.
“Ini (faktor peningkatan Peningkatan Ekonomi di kuartal II 2025) Sebelumnya dijelaskan Badan Pusat Statistik, tapi Kemungkinan belum cukup. Sampai Pada Singkatnya ada banyak seruan terkait transparansi dan penjelasan angka-angka tersebut,” jelasnya.
“Jadi, sangat penting bagi BPS dalam (pengumuman) PDB (produk domestik bruto) mendatang untuk Sungguh-sungguh menunjukkan metodologi serta perubahan yang mereka buat. Karena saya yakin independensi data sangat penting bagi pembuatan kebijakan yang baik,” ucap Mari.
Mari pun memberi catatan tentang Peningkatan Ekonomi Indonesia. Ia mendorong Peningkatan Ekonomi Indonesia lebih Unggul sehingga dampaknya terasa langsung oleh masyarakat.
“Jadi, masalahnya Merupakan tentang kualitas pertumbuhan (ekonomi), kurangnya lapangan kerja layak yang tercipta, dan terjadi perlambatan pertumbuhan. Pertumbuhan yang lambat tetapi stabil, tidak mengarah pada penciptaan lapangan kerja,” tandasnya.
(skt/dhf)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA