Jakarta, CNN Indonesia —
Pemerintah Arab Saudi Sekarang mengizinkan orang asing berinvestasi pada perusahaan properti dan real estate di Makkah dan Madinah.
Otoritas Bursa Efek (CMA) merilis pernyataan bahwa upaya ini ditempuh demi menarik modal asing. Di lain sisi, Arab butuh likuiditas untuk proyek-proyek eksisting dan yang Nanti akan datang di kedua kota tersebut.
“Arab Saudi menyatakan bahwa negara tersebut bermaksud menyambut 30 juta jemaah haji dan umrah sepanjang tahun pada 2030,” jelas laporan Reuters, dikutip Senin (27/1).
CMA merinci Penanaman Modal asing Nanti akan dibatasi pada Sebanyaknya sektor tertentu. Ini meliputi saham dan instrumen utang konversi, maupun keduanya.
Kendati, lembaga pengawas itu mengatakan orang-orang tanpa kewarganegaraan Saudi tak Nanti akan diizinkan memiliki lebih dari 49 persen saham perusahaan.
Salah satu sumber pendapatan Arab Saudi memang bersumber dari ibadah haji. Pada 2019 lalu, negara kaya minyak itu memperoleh sekitar US$12 miliar atau setara Rp193 triliun (asumsi kurs Rp16.165 per USD AS) dari kegiatan haji di Makkah dan Madinah.
Pendapatan dari kegiatan tahunan itu turut menjadi agenda reformasi ekonomi Arab. Mereka memang berniat melepaskan diri dari ketergantungan pada cuan minyak mentah.
“Ibadah haji tahunan memainkan peranan penting dalam perekonomian negara. Peningkatan jumlah jemaah haji merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Visi 2030 Arab Saudi,” tegasnya.
(skt/fra)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA