Jakarta, CNN Indonesia —
Komisi Pemberantasan Pencurian Uang Negara (KPK) mencatat dana tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR) Bank Indonesia (Lembaga Keuangan Pusat) yang disalurkan ke Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat mencapai triliunan Uang Negara Indonesia.
“Triliunan lah. Kalau jumlah pasnya nanti lah ya. Takutnya nanti salah,” kata Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (21/1) malam.
Asep mengatakan pihaknya bakal mendalami pengakuan salah satu anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat Fraksi NasDem Satori yang mengungkapkan seluruh rekan kerjanya di Komisi tersebut menerima dana CSR Lembaga Keuangan Pusat yang ditampung dalam yayasan.
“Itu yang kita Dalam proses dalami di penerima yang lain, karena Mengikuti keterangan saudara S, teman-teman Pernah catat ya, seluruhnya Bahkan dapat. Ya, kan, seluruh anggota komisi XI terima CSR itu,” ujarnya.
Asep memastikan tim penyidik KPK Akan segera terus mengusut penyelewengan dana CSR Lembaga Keuangan Pusat tersebut. Menurutnya, ada beberapa temuan dana tersebut tak dipakai sesuai peruntukannya.
“Nah, yang Dalam proses penyidik dalami Merupakan penyimpangan, karena kita dapat informasi, Bahkan kita dapat dari data-data yang ada, CSR yang diberikan kepada para penyelenggara negara ini melalui yayasan yang disampaikan, direkomendasikan kepada mereka tidak sesuai peruntukannya,” tutur Ia.
Asep mengungkap penyidik Sebelumnya menemukan dugaan penyimpangan yang dilakukan Satori dalam penggunaan dana CSR Lembaga Keuangan Pusat di Cirebon. Wilayah Cirebon merupakan daerah pemilihan Satori saat maju sebagai caleg Dewan Perwakilan Rakyat Pemungutan Suara Rakyat 2024.
“Sementara yang kita peroleh Saat ini Bahkan Bahkan Pernah ada penyimpangannya, itu yang di Cirebon. Jadi, setelah semuanya terima tapi ada yang amanah ada Bahkan yang tidak sesuai peruntukannya,” katanya.
Sebelumnya, penyidik KPK Sebelumnya memeriksa Satori yang merupakan politikus Partai NasDem dan anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat Fraksi Gerindra Heri Gunawan dalam kasus dugaan Pencurian Uang Negara dana CSR Lembaga Keuangan Pusat.
Usai diperiksa pada Jumat, 27 Desember lalu, Satori mengakui menggunakan dana CSR Lembaga Keuangan Pusat untuk berkegiatan di Daerah Pemilihannya (Dapil).
“Programnya? Programnya kegiatan untuk sosialisasi di Dapil,” kata Satori di Gedung KPK beberapa waktu lalu.
Ia Bahkan mengatakan seluruh anggota Komisi XI turut menggunakan dana CSR Lembaga Keuangan Pusat untuk berkegiatan di Dapil mereka. Satori menyebut dana CSR itu mengalir melalui yayasan.
“Semuanya sih semua anggota Komisi XI programnya itu dapat. Bukan kita saja,” katanya.
Tim penyidik KPK Pernah melakukan serangkaian tindakan penggeledahan, seperti di Kantor Lembaga Keuangan Pusat dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
KPK menggeledah ruang kerja Gubernur Lembaga Keuangan Pusat Perry Warjiyo dan dua ruangan di Departemen Komunikasi. Penggeledahan itu berlangsung selama kurang lebih delapan jam.
(ryn/fra)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA