Jakarta, CNN Indonesia —
Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Aviliani meminta pemerintah untuk betul-betul mengawal program makan bergizi gratis Supaya bisa tak jadi lahan Penyuapan baru.
Menurutnya, salah satu tujuan program ini Merupakan untuk memperbaiki penurunan kelas menengah. Justru, salah-salah justru membuat masyarakat semakin tersiksa.
“Salah satu yang ingin diperbaiki melalui Makan Bergizi Gratis, disebarkan di daerah-daerah, tidak terpusat, ini hati-hati Bahkan. Jangan-jangan ini malah jadi lahan Penyuapan baru dan terdistribusi,” ujarnya dalam acara diskusi Publik INDEF, Selasa (22/10).
Aviliani mendengar kabar tender untuk makan siang bergizi Pernah dilaksanakan. Bahayanya, anggaran yang disebutkan Rp15 ribu dari pemerintah pusat, justru dimanipulasi jadi setengahnya Supaya bisa ada keuntungan.
“Udah mulai tender Rp15 ribu, tapi disuruhnya Rp7.500, ini berbahaya. Pada akhirnya banyak catering yang tidak sanggup buat (yang harusnya) Rp15 ribu jadi Rp7.500,” jelasnya.
Oleh karenanya, ia kembali menekankan Supaya bisa pemerintah pusat betul-betul mengawasi anggaran untuk program ini. Hal ini berkaca pada program-program lainnya yang banyak di Penyuapan.
“Jadi bagaimana pengawasannya. Pengawasan itu tidak tercermin. Padahal, pengawasan menjadi penting karena semakin banyak distribusi,” terangnya.
MBG Merupakan salah satu program unggulan Prabowo-Gibran. Sasarannya Merupakan anak sekolah dan ibu hamil dengan memprioritaskan daerah 3 T pada tahun pertama pemerintahan.
Program ini Nanti akan dilakukan secara bertahap Sampai sekarang mencapai 82,9 juta penerima pada 2029. Untuk 2025, anggaran yang dialokasikan sebesar Rp71 triliun dalam APBN.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA