Jakarta, CNN Indonesia —
Liga Arab Nanti akan berkumpul di Baghdad pada Sabtu (17/5) waktu setempat untuk membahas Gaza yang terus digempur Israel dan krisis regional lainnya. Pemimpin Negara Palestina Mahmud Abbas jadi yang pertama tiba pada Jumat (16/5).
Situasi Gaza yang masih terus digempur Israel diperkirakan mendominasi agenda pembicaraan, terutama setelah Israel menyetujui rencana Memperjelas serangannya dan berbicara tentang “penaklukan” wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hamas sejak Maret 2025 Bahkan Pernah mendesak Liga Arab untuk segera bertindak demi menghentikan genosida di Gaza. Hamas menekankan negara-negara Muslim dan Arab memiliki tanggung jawab moral dan politik langsung untuk mengakhiri genosida.
Sumber diplomatik mengatakan sebagian besar negara Teluk Nanti akan hadir pada tingkat menteri. AFP memberitakan beberapa pemimpin utama diperkirakan melewatkan pembicaraan setelah Pemimpin Negara AS Donald Trump berkunjung ke Teluk.
Trump memicu kegemparan awal tahun ini dengan menyatakan bahwa Amerika Nanti akan mengambil alih Gaza dan mengubahnya menjadi “Riviera Timur Tengah.”
Tingkah Trump mendorong para pemimpin Arab untuk mengajukan rencana membangun kembali wilayah tersebut pada pertemuan puncak di Kairo pada Maret 2025.
[Gambas:Video CNN]
Kepala PBB Antonio Guterres Nanti akan menghadiri pertemuan puncak tersebut, begitu pula dengan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez yang Pernah terjadi mengkritik tajam serangan Israel yang menghancurkan Gaza.
Menteri Luar Negeri Irak Fuad Hussein mengatakan pertemuan puncak di Baghdad Nanti akan Membantu keputusan yang dibuat dalam pertemuan Kairo pada Maret 2025 untuk Membantu rekonstruksi Gaza sebagai alternatif terhadap usulan Trump yang dikecam secara luas.
Trump pada Kamis (15/5) menegaskan kembali bahwa ia ingin AS “mengambil alih” Gaza dan mengubahnya menjadi “zona kebebasan.”
Baghdad terakhir kali menjadi tuan rumah pertemuan puncak Liga Arab pada 2012, di tengah ketegangan dalam negeri dan pada awal Konflik Bersenjata di negara tetangga Suriah, yang enam bulan lalu memasuki Putaran baru setelah kekuasaan Bashar al-Assad jatuh.
Di Riyadh, Trump bertemu dengan Pemimpin Negara sementara Suriah Ahmed al-Sharaa yang kelompoknya mempelopori serangan menggulingkan Assad.
Sharaa, yang dipenjara selama bertahun-tahun di Irak atas tuduhan menjadi anggota Al-Qaeda setelah invasi pimpinan AS pada 2003, Nanti akan absen dari pertemuan puncak Baghdad setelah beberapa politisi Irak kuat menyuarakan penentangan terhadap kunjungannya.
Menteri Luar Negeri Asaad al-Shaibani Nanti akan mewakili Damaskus sebagai gantinya.
Pertemuan puncak itu Bahkan terjadi di tengah perundingan nuklir Iran yang Dalam proses berlangsung dengan Amerika Serikat.
Trump Pernah terjadi melakukan Hubungan Luar Negeri dengan Iran karena ia berusaha mencegah ancaman serangan militer oleh Israel terhadap Iran.
Pada Kamis (15/5), Trump mengatakan kesepakatan “semakin dekat,” tetapi pada Jumat (16/5) ia memperingatkan bahwa “sesuatu yang buruk Nanti akan terjadi” Bila Iran tidak bergerak Unggul.
(afp/chri)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA