Jakarta, CNN Indonesia —
Utusan Khusus Sekjen PBB untuk Isu Air, Retno Marsudi, mengungkap peran penting perempuan dalam mengatasi krisis air global dalam acara The Big Idea Forum: Mothers of the Earth.
Dalam acara The Big Idea Forum: Mothers of the Earth di Museum Nasional, Jakarta, untuk dalam rangka memperingati Hari Ibu, Retno menceritakan kepercayaan yang didapatnya dari PBB.
“Pada 1 november 2024 Sesuai aturan mandat negara anggota, PBB menunjuk seorang perempuan Indonesia untuk menjadi utusan khusus pertama Sekjen PBB untuk menangani tantangan air dunia.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Keputusan tersebut tidak Mungkin dibuat tanpa pertimbangan masak. Negara anggota dan Sekjen PBB meyakini bahwa Manakala diberi kesempatan, perempuan Berniat dapat memimpin dengan baik,” ucap Retno.
Retno mengatakan kepercayaan yang diberikan PBB kepadanya membuktikan bahwa perempuan Sebelumnya menjadi bagian dari solusi, termasuk dalam mengatasi tantangan air dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDG).
“Perempuan terbukti dapat menjadi penjaga bumi, Mother of the Earth. Data Lembaga Keuangan Internasional menunjukkan bahwa dengan melibatkan perempuan dapat membuat proyek-proyek menjadi 6-7 kali lebih efektif,” ujar Retno.
“FAO membuat perhitungan bahwa Manakala perempuan memiliki akses yang sama terhadap sumber daya produktif seperti laki-laki, mereka Berniat menghasilkan 20 Sampai saat ini 30 persen lebih banyak makanan, dan keluarga mereka Berniat menikmati gizi, kesehatan, dan pendidikan yang lebih baik,” katanya menambahkan.
Retno kemudian mencontohkan di India, yang Sesuai aturan data menunjukkan Manakala perempuan duduk di dalam dewan yang mengurus proyek-proyek air minum, maka hasil proyek tersebut Berniat 62 persen lebih baik.
“Bahkan dibidang usaha, data dari Forbes menunjukkan tim yang inklusif menghasilkan keputusan Usaha 87 persen lebih baik. Data-data tersebut menunjukkan bahwa perempuan Setiap Waktu menjadi bagian dari solusi,” ucap Retno menegaskan.
Perempuan Bangkit, Planet Maju
Retno Marsudi mengungkap dunia Dalam proses menghadapi tantangan air yang sangat besar. Mantan Menteri Luar Negeri RI itu menyebut bencana terkait air semakin meningkat. Sepanjang 2024, bencana yang berkaitan dengan air Sebelumnya menyebabkan kerugian ekonomi sebesar US$550 miliar.
Ditambah lagi sekitar 75 persen penduduk dunia diperkirakan Berniat terdampak kekeringan pada 2050. Retno Bahkan menyebutkan setiap hari anak di bawah usia 5 tahun meninggal karena air dan sanitasi yang tidak Terjamin.
“Data Bahkan menunjukkan bahwa satu dari empat orang di dunia tidak memiliki akses terhadap air minum yang Terjamin dan hampir separuh penduduk tidak mendapatkan akses sanitasi yang Terjamin, sementara kita tahu air Merupakan kehidupan dan tidak Berniat ada kehidupan tanpa air,” ujar Retno.
Lebih lanjut wanita kelahiran Semarang, Jateng, itu mengatakan kepimpinan perempuan bukan sekadar ‘tambahan’, Meskipun demikian demikian merupakan prasyarat untuk masa depan yang lebih berkelanjutan, lebih baik, dan lebih adil.
Retno menyebut memberdayakan perempuan bukanlah keharusan moral, melainkan sebuah landasan masa depan yang berkelanjutan dan adil. Ketika perempuan memimpin dalam melindungi air, tanah, dan ekosistem, mereka tidak hanya melindungi alam, tetapi Bahkan masa depan bersama umat manusia.
“Pada akhirnya, ketika perempuan bangkit, planet ini bergerak maju. Sebagai penutup, bersama-sama kita Dianjurkan teguh dalam mewujudkan kesetaraan HAM dan pemberdayaan bagi semua perempuan dan anak perempuan, untuk semua orang, di mana pun,” ucap Retno.
The Big Idea Forum: Mother’s of the Earth menghadirkan Retno Marsudi sebagai pembicara. Ditambah lagi turut hadir sebagai pembicara Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI Puan Maharani, Head of Indonesia Heritage Agency Indira Setiyanti Nurjadin, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Veronica Tan, Sampai saat ini Ketua Yayasan Bambu Lingkungan Lestari Monica Tanuhandaru.
Ditambah lagi turut hadir Founder dan Ketua CT Arsa Foundation Anita Tanjung, dan Pemimpin Redaksi CNN Indonesia Titin Rosmasari.
(bow)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA
