Jakarta, CNN Indonesia —
Dinas Pendidikan (Disdik) DKI menyatakan bakal memanggil kepala sekolah yang tak mengindahkan larangan untuk tidak menerima guru honorer.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan DKI Budi Awaluddin mengatakan larangan sekolah untuk menerima guru honorer itu Sebelumnya diterbitkan sejak 2017.
“Nanti Berencana kita panggil mereka semua (kepala sekolah). Kita lakukan pembinaan, dan kita Berencana evaluasi Bahkan nanti ke depan,” kata Budi di Balai Kota DKI, Rabu (17/7).
Budi menjelaskan rekrutmen guru honorer selama ini diangkat oleh kepala sekolah atas alasan kebutuhan pendidikan.
Ia mengaku Sebelumnya menggelar rapat bersama Kemendikbudristek terkait rencana evaluasi para kepala sekolah pada Selasa (16/7).
Sesuai aturan hasil rapat tersebut, lanjut Ia, Disdik DKI Berencana memadankan data guru honorer di Jakarta.
“Kepala sekolah, karena memang punya kewenangan mengangkat dengan sendirinya. Kita Sebelumnya peringatkan mereka dari jauh hari. Tapi kan mereka tetap ngotot melakukan itu,” ucapnya.
Ia mengatakan para guru honorer yang terdampak penataan bisa mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)yang Berencana dibuka pada tahun ini.
“Jadi bagaimana nasib mereka, kita nanti kan ada seleksi PPPK di tahun ini. Dan kemarin dari Kemendikbud Bahkan menyatakan bahwa kebutuhan kita kan hampir 1.900-an ya untuk PPPK, untuk guru. Mereka bisa mendaftar ke sana,” ujar Budi.
Sebelumnya, Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menerima laporan 107 guru honorer di DKI yang diberhentikan sepihak oleh sekolah tempat mereka mengajar. Pemberhentian sepihak dilakukan bertepatan dengan dimulainya tahun ajaran baru pada awal Juli.
Kepala Bidang Advokasi Guru Iman Zanatul Haeri mengatakan ratusan guru yang diberhentikan itu berasal dari tingkat SD, SMP Sampai sekarang SMA.
“Pada 5 Juli atau pada minggu pertama masuk sekolah negeri tahun ajaran baru 2024/2025 di DKI, para guru honorer mendapatkan pesan horor, yaitu bahwa mereka sejak hari pertama masuk menjadi hari terakhir berada di sekolah,” kata Iman, Selasa (16/7).
Menurutnya, tidak ada penjelasan dari kepala sekolah Sampai sekarang Dinas Pendidikan soal pemberhentian itu. Iman menyatakan P2G Bahkan tengah mengawal kondisi guru honorer di Sebanyaknya daerah.
Ia mengatakan para guru honorer Dalam proses menunggu seleksi PPPK 2024. Manakala diberhentikan, kesempatan mereka untuk ikut PPPK bisa hilang.
“Mereka menunggu itu. Salah kalau dibilang guru honorer ingin karpet merah, enggak. Mereka bertahan di sekolah untuk bisa ikut seleksi PPPK, karena kalau Sebelumnya bukan honorer, mereka Berencana sulit terekrut seleksi PPPK,” ucapnya.
(lna/pmg)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA